PEMERIKSAAN LAB MALARIA

Written by Puskesmas Kemiri 0 komentar Posted in:


Pemeriksaan laboratorium untuk menegakkan diagnosa penyakit malaria dapat dilakukan dengan banyak metode. Salah satu metode yang paling diyakini dapat menemukan jenis serta stadium dari parasit Plasmodium adalah pembacaan sediaan darah malaria.
Sediaan darah malaria dapat dibuat dalam 2 bentuk, yaitu sediaan darah tipis dan sediaan darah tebal. Guna membuat sediaan darah ini cukup diambil sample darah tepi karena jumlah darah yang dibutuhkan hanya sedikit.
Kehandalan teknisi laboratorium menjadi prasyarat utama dalam rangka memperoleh hasil yang akurat dalam pembacaan sediaan malaria.

Peralatan yang dibutuhkan untuk pemeriksaan ; mikroskup, obyek glass, blood lancet, pipet tetes, larutan Giemsa, buku kerja dan pensil warna. Sedangkan sample pemeriksaan berupa darah tepi yang diambil dari jari tangan.

Cara Kerja

  • Disiapkan semua peralatan dan bahan yang akan digunakan dalam pengambilan sample darah.
  • Ujung jari yang akan diambil darahnya, hendaknya diremas/diurut lebih dahulu untuk mengumpulkan darah ke ujung jari.
  • Usaplah ujung jari yang akan ditusuk menggunakan kapas alkohol 70 % dan biarkan kering angin (jangan ditiup).
  • Tusuklah ujung jari tersebut menggunakan blood lancet steril.
  • Teteskan darah yang keluar pada obyek glass. Upayakan pada minimal 2 buah obyek glass (satu untuk sediaan tipis satu lagi untuk sediaan tetes tebal)
  • Usaplah bekas tusukan lancet menggunakan kapas kering.
  • Untuk sediaan darah tipis lakukan penggeseran darah pada obyek glass tersebut menggunakan deck glass atau obyek glass lain, sedangkan untuk sediaan darah tebal, lebarkanlah sampel darah kira-kira selebar 1,5 cm. Keringkanlah di udara.
  • Lakukanlah pewarnaan dengan larutan Giemsa 1 : 9, selama kurang lebih 5 – 10 menit. (Pada sediaan darah tipis, sebelum diwarnai hendaknya dilakukan fiksasi menggunakan larutan methanol selama 1 menit. Sedangkan pada sediaan darah tebal hendaknya dilakukan proses hemolisis sampai sempurna sebelum diwarnai).
  • Setelah sediaan kering, dilakukan pembacaan dengan perbesaran obyektif 100 kali menggunakan imersion oil.

Hasil pembacaan sediaan darah tipis, parasit Plasmodium akan berada di dalam eritrosit, sedangkan pada sediaan darah tebal yang sudah mengalami hemolisis, parasit Plasmodium tidak lagi tampak di dalam eritrosit.
Hasil pembacaan dilaporkan dalam jenis dan stadium yang ditemukan tetapi tidak perlu dilakukan penghitungan parasit.

YANG PERLU DIPERHATIKAN
Untuk dapat menemukan parasit secara cepat hendaknya dipilih sediaanq darah tebal. Kelemahan dari sediaan ini adalah bentuk parasit yang kurang lengkap morfologinya.
Sediaan darah tipis dapat dipilih apabila menhendaki bentuk parasitq yang utuh dan sempurna morfologinya, namun sediaan ini memberikan kemungkinan ditemukan parasit lebih kecil mengingat volume darah yang digunakan relatif sedikit.

Label : automotive Hotels pimmy ride Phone Cell Property wallpapers Anti Vir car body design

0 komentar:

Posting Komentar