Written by Puskesmas Kemiri 2 komentar Posted in:

Makanan Terlarang untuk Ibu Menyusui
Sabtu, 27 Maret 2010 | 10:40 WIB

shutterstock

Kompas.com - Beberapa makanan atau minuman di bawah ini sebaiknya tidak dikonsumsi ibu menyusui. Mengapa? Berikut alasannya.

- Minuman isotonik
Minuman ini biasanya mengandung natrium, kalsium, kalium dan zat-zat yang dibutuhkan tubuh lainnya. Tapi kalau dikonsumsi saat tubuh tidak sedang melakukan aktivitas fisik berat, maka kandungan ion dalam minuman ini tidak memberikan efek positif.

- Softdrink
Kandungan gula dalam softdrink sangat tinggi sehingga bisa meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh.

- Alkohol
Alkohol termasuk jenis minuman tidak sehat yang tidak disarankan untuk dikonsumsi, baik ibu hamil maupun menyusui. Kandungan alkohol terbukti memberikan efek negatif bagi tubuh.

- MSG
Di beberapa negara konsumsi MSG yang masih ditoleransi adalah 0,3-1 gram/hari. Dikatakan berlebihan bila konsumsi MSG sudah lebih dari 30 mg/kg BB per hari. Masalahnya tak mudah menghitung sudah berapa banyak MSG yang tercampur dalam setiap makanan atau kudapan yang masuk dalam tubuh.

MSG diduga menyebabkan kumpulan gejala penyakit yang disebut Chinese Restaurant Syndrome (CRS). Gejalanya antara lain rasa kebal pada leher bagian belakang, lengan dan seluruh tubuh terasa lemah serta terjadi peningkatan denyut nadi. MSG juga berkaitan dengan tercetusnya berbagai gangguan alergi seperti asma, gatal, infeksi kulit, gangguan irama jantung, kelainan saraf tepi dan gangguan pencernaan.

- Makanan berpengawet/pewarna
Zat-zat berbahaya yang sering digunakan pada makanan antara lain zat pewarna tekstil seperti rhodamin B, methanyl yellow yang berefek menyebabkan gangguan fungsi hati sampai kanker.

Pemanis buatan yang dikonsumsi secara berlebihan dalam jangka panjang bisa menyebabkan kanker kandung kemih. Zat pengawet berbahaya seperti formalin dan boraks banyak digunakan dalam bakso, mi, tahu. Begitu kloramfenikol untuk mengawetkan udang.

Read more

Akibat kelalaian paramedis, hampir 150 anak terinfeksi HIV di sejumlah rumah sakit di Uzbekistan timur. Tragisnya, sejauh ini 14 anak telah meninggal akibat virus yang menyebabkan penyakit AIDS itu.

Atas kejadian tersebut, sebanyak 12 staf medis dijatuhi hukuman penjara lima tahun hingga delapan tahun atas dakwaan kelalaian. Demikian seperti diberitakan portal berita Ferghana.ru seperti dilansir kantor berita Reuters, Selasa (23/3/2010).

Menurut jaksa setempat, Bakhtier Shodmonov, total 147 anak terinfeksi virus HIV di Kota Namangan, Uzbekistan timur pada tahun 2007-2008. Dari jumlah itu, 14 anak telah meninggal.

"Tidak melakukan aturan kesehatan dan tidak mengambil langkah-langkah anti-epidemi, para pekerja di pusat-pusat medis telah lalai dalam tugas mereka. Hari ini dari 147 anak, 14 anak tidak lagi hidup," kata Shodmonov.

Infeksi HIV tersebut disebabkan oleh jarum-jarum suntik bekas pakai yang tidak disteril.

Pada tahun 2008 lalu, pengadilan di Kota Kyrgyzstan menjatuhkan vonis hukuman tiga tahun penjara pada 3 dokter atas kelalaian yang menyebabkan 24 anak terinfeksi HIV.

Posting by NFA, Sumber : Detik. Com, 23 Maret 2010

Read more

Protect your love ones....

Written by Puskesmas Kemiri 0 komentar Posted in:

Posting by NFA.

Read more

S P A L

Written by Puskesmas Kemiri 0 komentar Posted in:

Saluran pembuangan limbah cair yang ideal bisa dilihat pada gambar dibawah ini, dimana :

  • Sumber-sumber pembuangan air kotor (daerah basah) pada rumah tinggal sebaiknya tidak saling berjauhan agar tidak terjadi banyak belokan, tekukan dan simpangan yang menyebabkan terjadinya sumbatan-sumbatan.
  • Memiliki pipa ventilasi (penghawaan) pada pertemuan dengan pipa utama yang menuju saluran akhir pembuangan yang fungsinya memperlancar tekanan air pada pipa utama dan mencegah timbulnya bakteri –bakteri yang menyebabkan pembusukan pada saluran tersebut.
  • Memiliki kemiringan pipa dan diameter pipa (yang ideal sehingga air mengalir tanpa hambatan.
  • Memiliki lubang pengontrol pada setiap belokan atau simpangan agar mudah untuk dibersihkan dan tidak perlu membongkar seluruh saluran.
  • Memasang perangkap-perangkap (saringan) lemak (grease trap) dan kotoran padat pada titik-titik pembuangan limbah cair sehingga mudah untuk dibersihkan.
  • Memilih alat-alat sanitasi yang memiliki perangkap bau agar bau tidak sedap dari saluran pembuangan tidak berbalik ke dalam ruangan.
Posting oleh NFA,
dari http://m.eramuslim.com/konsultasi/arsitektur/bau-tak-sedap-dari-sistem-pengairan-rumah.htm

Read more

Tanpa Judul

Written by Puskesmas Kemiri 0 komentar Posted in:

Dunia memang sudah tidak muda lagi. Seperti halnya manusia, semakin bertambah usia semakin rentan kondisinya. Mungkin itu yang sedang terjadi pada alam kita. Sering kita dengar atau lihat bencana yang terjadi. Dari banjir, tanah longsor, gempa bumi, tsunami, wabah penyakit, dan lain sebagainya.

Banjir menjadi bencana "langganan" di Indonesia. Apakah penyebabnya? Siapakah penyebabnya?
Tak perlu menyalahkan siapapun, kita hanya perlu instropeksi dan 'merevisi' diri kita sendiri.
Di Jakarta misalnya, banjir tak pernah terlewatkan setiap tahunnya. Sungai - sungai meluapkan air bercampur sampah yang berton - ton jumlahnya. Kita jadi bertanya-tanya, mengapa sampah selalu bermuara di sungai. Dari televisi pernah ditayangkan banyaknya warga yang membuang sampah di sungai.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat sudah disosialisasikan sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu. Masyarakat tentu sudah mengenalnya, atau setidaknya pernah mendengarnya. Tapi untuk melaksanakan dan 'mengamalkan' seluruh item PHBS ternyata belum membudaya. Tidak mudah memang untuk mengubah perilaku di masyarakat, tapi pemerintah tak henti-hentinya mensosialisasikan PHBS.

Hanya sekedar membuang sampah saja, kadang - kadang kita lupa. Kita lihat saja disekitar kita, ada saja warga yang membuang sampah di sungai. Mereka mungkin sebenarnya tahu betul resikonya, tapi perilaku seperti itu sudah melekat. Ini menjadi tanggung jawab berbagai pihak untuk terus menggalakkan perilaku pembuangan sampah yang tepat.

Posting by DF

Read more

FILARIASIS

Written by Puskesmas Kemiri 2 komentar Posted in:


Definisi
Filariasis adalah penyakit menular ( Penyakit Kaki Gajah ) yang disebabkan oleh cacing Filaria yang ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk.

Sifat
Penyakit ini bersifat menahun ( kronis ) dan bila tidak mendapatkan pengobatan dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan dan alat kelamin baik perempuan maupun laki-laki. Akibatnya penderita tidak dapat bekerja secara optimal bahkan hidupnya tergantung kepada orang lain sehingga memnjadi beban keluarga, masyarakat dan negara.

Penyebaran
Di Indonesia penyakit Kaki Gajah tersebar luas hampir di Seluruh propinsi. Berdasarkan laporan dari hasil survei pada tahun 2000 yang lalu tercatat sebanyak 1553 desa di 647 Puskesmas tersebar di 231 Kabupaten 26 Propinsi sebagai lokasi yang endemis, dengan jumlah kasus kronis 6233 orang. Hasil survai laboratorium, melalui pemeriksaan darah jari, rata-rata Mikrofilaria rate (Mf rate) 3,1 %, berarti sekitar 6 juta orang sudah terinfeksi cacing filaria dan sekitar 100 juta orang mempunyai resiko tinggi untuk ketularan karena nyamuk penularnya tersebar luas.

Gejala
Demam berulang-ulang selama 3 - 5 hari, Demam dapat hilang bila istirahat dan muncul lagi setelah bekerja berat ; pembengkakan kelenjar getah bening (tanpa ada luka) didaerah lipatan paha, ketiap (lymphadenitis) yang tampak kemerahan, panas dan sakit ; radang saluran kelenjar getah bening yang terasa panas dan sakit yang menjalar dari pangkal kaki atau pangkal lengan kearah ujung (retrograde lymphangitis) ; filarial abses akibat seringnya menderita pembengkakan kelenjar getah bening, dapat pecah dan mengeluarkan nanah serta darah ; pembesaran tungkai, lengan, buah dada, buah zakar yang terlihat agak kemerahan dan terasa panas (early lymphodema). Gejal klinis yang kronis ; berupa pembesaran yang menetap (elephantiasis) pada tungkai, lengan, buah dada, buah zakar (elephantiasis skroti).


Posting oleh NFA, Dari berbagai sumber.




Read more

INI LHO BUAH2 YANG BERMANFAAT BAGI TUBUH

Written by Puskesmas Kemiri 1 komentar Posted in:


Buah adalah salah satu jenis makanan yang memiliki kandungan gizi, vitamin dan mineral yang pada umumnya sangat baik untuk dikonsumsi setiap hari. Dibandingkan dengan suplemen obat-obatan kimia yang dijual di toko-toko, buah jauh lebih aman tanpa efek samping yang berbahaya serta dari sisi harga umumnya jauh lebih murah dibanding suplemen yang memiliki fungsi yang sama.

Di bawah ini kita dapat melihat kandungan, khasiat dan manfaat sehat dari beberapa jenis buah yang ada di bumi :

1. BUAH TOMAT (TOMATO)
- tomat mengandung vitamin A, B1 dan C.
- tomat dapat membantu membersihkan hati hati dan darah kita.
- tomat dapat mencegah beragam penyakit dan gangguan kesehatan lain seperti :
a. gusi berdarah.
b. rabun senja / kotok ayam.
c. penggumpalan darah.
d. usus buntu.
e. kanker prostat dan kanker payudara.

2. BUAH PEPAYA (PAPAYA)
- pepaya mengandung vitamin C dan provitamin A.
- pepaya dapat membantu memecah serat makanan dalam sistem pencernaan.
- pepaya dapat mebuat lancar saluran pencernaan makanan.
- pepaya dapat menanggulangi atau mengobati beragam penyakit dan gangguan kesehatan lain seperti :
a. menyembuhkan luka.
b. menghilangkan infeksi.
c. menghilangkan alergi

3. BUAH PISANG (BANANA)
- pisang mengandung vitamin A, B1, B2 dan C.
- pisang dapat membantu mengurangi asam lambung.
- pisang bisa membantu menjaga keseimbangan air dalam tubuh.
- pisang dapat menanggulangi atau mengobati beragam penyakit dan gangguan kesehatan lain seperti :
a. gangguan pada lambung.
b. penyakit jantung dan stroke
c. stress
d. menurunkan kadar koleterol dalam darah.

4. BUAH MANGGA (MANGO)
- mangga mengandung vitamin A, E dan C.
- mangga dapat bertindak sebagai disinfektan.
- mangga dapat membersihkan darah.
- mangga dapat menanggulangi atau mengobati beragam penyakit dan gangguan kesehatan lain seperti :
a. bau badan / bb / bau tubuh yang tidak enak.
b. menurunkan panas tubuh saat demam.

5. BUAH STRAWBERRY (STRAWBERRY)
- stoberi mengandung provitamin A, vitamin B1, B dan C.
- stobery mengandung antioksidan untuk melawan zat radikal bebas.
- strawbery memiliki kegunaan / fungsi kesehatan lain seperti :
a. mengobati gangguan kesehatan pada kandung kemih.
b. menjadi anti virus
c. menjadi anti kanker

6. BUAH APEL (APPLE)
- apel mengandung vitamin A, B dan C.
- aple dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
- apel mempunyai kegunaan / fungsi kesehatan lain seperti :
a. menjadi zat anti kanker.
b. mengurangi nafsu makan yang terlalu besar.

7. BUAH JERUK (ORANGE)
- jeruk mengandung vitamin A, B1, B2 dan C.
- jeruk mengandung antikanker bagi tubuh.
- jeruk dapat mencegah dan mengobati beragam penyakit dan gangguan kesehatan lain seperti :
a. mengobati sariawan.
b. menurunkan resiko terkena kardiovaskuler, kanker, dan katarak.

8. BUAH PEAR / PIR (PEAR)
- pear mengandung vitamin C dan provitamin A.
- pear mengandung anti oksidan yang baik untuk menjaga kesehatan.
- pear dapat mencegah beragam penyakit dan gangguan kesehatan lain seperti :
a. menurunkan demam / panas tubuh.
b. mengencerkan dan menhilangkan dahak pada batuk berdahak.

9. BUAH JAMBU BIJI MERAH / JAMBU MERAH (GUAVA)
- jambu merah mengandung vitamin C yang sangat banyak.
- jambu merah mengandung zat antioxidan dan antikanker.
- jambu merah mempunyai kegunaan / fungsi kesehatan lain seperti :
a. menurunkan kadar kolesterol darah
b. mengobati infeksi.
c. menjaga mengobati sariawan.
d. memperlancar peredaran darah.
e. melancarkan saluran pencernaan.
f. mencegah konstipasi.

10. BUAH SEMANGKA (WATERMELON)
- semangka mengandung vitamin C dan provitamin A.
- semangka dapat menjadi antialergi.
- semangka mempunyai kegunaan / fungsi kesehatan lain seperti :
seperti :
a. menurunkan kadar kolesterol.
b. mencegah dan menahan serangan jantung.

11. BUAH MELON (HONEYDEW)
- melon mengandung vitamin C dan provitamin A.
- melon mengandung zat anti kanker dan anti oksidan.
- melon mempunyai kegunaan / fungsi kesehatan lain seperti :
a. mencegah darah menggumpal.
b. membersihkan kulit.
c. menlancarkan saluran pencernaan.
d. menurunkan kadar kolestrerol.

12. BUAH WORTEL (CARROT)
- wortel kaya akan vitamin A.
- wortel baik untuk menjaga kesehatan mata.
- wortel mempunyai kegunaan / fungsi kesehatan lain seperti :
a. meningkatkan kekebalan dan ketahanan tubuh jasmani.
b. menjaga hati tetap sehat.

13. BUAH BELIMBING (STAR FRUIT)
- belimbing mengandung vitamin C dan provitamin A.
- belimbing dapat membantu memperlancar pencernaan makanan.
- belimbing mempunyai kegunaan / fungsi kesehatan lain seperti :
a. menurunkan tekanan darah.
b. menurunkan kadar / tingkat kolesterol dalam tubuh.

14. BUAH NANAS (PINEAPPLE)
- nanas mengandung vitamin B dan C.
- nanas dapat mencegah terkena serangan jantung dan stroke / struk.
- nenas dapat mengobati beragam penyakit dan gangguan kesehatan lain seperti :
a. menyembuhkan luka.
b. menyembuhkan infeksi pada saluran pencernaan.

Untuk menjadi sehat alami tanpa bahan kimia makanlah berbagai buah secukupnya setiap hari demi kesehatan badan kita yang sangat berharga.http://organisasi.org

Read more

PEMERIKSAAN LAB MALARIA

Written by Puskesmas Kemiri 0 komentar Posted in:


Pemeriksaan laboratorium untuk menegakkan diagnosa penyakit malaria dapat dilakukan dengan banyak metode. Salah satu metode yang paling diyakini dapat menemukan jenis serta stadium dari parasit Plasmodium adalah pembacaan sediaan darah malaria.
Sediaan darah malaria dapat dibuat dalam 2 bentuk, yaitu sediaan darah tipis dan sediaan darah tebal. Guna membuat sediaan darah ini cukup diambil sample darah tepi karena jumlah darah yang dibutuhkan hanya sedikit.
Kehandalan teknisi laboratorium menjadi prasyarat utama dalam rangka memperoleh hasil yang akurat dalam pembacaan sediaan malaria.

Peralatan yang dibutuhkan untuk pemeriksaan ; mikroskup, obyek glass, blood lancet, pipet tetes, larutan Giemsa, buku kerja dan pensil warna. Sedangkan sample pemeriksaan berupa darah tepi yang diambil dari jari tangan.

Cara Kerja

  • Disiapkan semua peralatan dan bahan yang akan digunakan dalam pengambilan sample darah.
  • Ujung jari yang akan diambil darahnya, hendaknya diremas/diurut lebih dahulu untuk mengumpulkan darah ke ujung jari.
  • Usaplah ujung jari yang akan ditusuk menggunakan kapas alkohol 70 % dan biarkan kering angin (jangan ditiup).
  • Tusuklah ujung jari tersebut menggunakan blood lancet steril.
  • Teteskan darah yang keluar pada obyek glass. Upayakan pada minimal 2 buah obyek glass (satu untuk sediaan tipis satu lagi untuk sediaan tetes tebal)
  • Usaplah bekas tusukan lancet menggunakan kapas kering.
  • Untuk sediaan darah tipis lakukan penggeseran darah pada obyek glass tersebut menggunakan deck glass atau obyek glass lain, sedangkan untuk sediaan darah tebal, lebarkanlah sampel darah kira-kira selebar 1,5 cm. Keringkanlah di udara.
  • Lakukanlah pewarnaan dengan larutan Giemsa 1 : 9, selama kurang lebih 5 – 10 menit. (Pada sediaan darah tipis, sebelum diwarnai hendaknya dilakukan fiksasi menggunakan larutan methanol selama 1 menit. Sedangkan pada sediaan darah tebal hendaknya dilakukan proses hemolisis sampai sempurna sebelum diwarnai).
  • Setelah sediaan kering, dilakukan pembacaan dengan perbesaran obyektif 100 kali menggunakan imersion oil.

Hasil pembacaan sediaan darah tipis, parasit Plasmodium akan berada di dalam eritrosit, sedangkan pada sediaan darah tebal yang sudah mengalami hemolisis, parasit Plasmodium tidak lagi tampak di dalam eritrosit.
Hasil pembacaan dilaporkan dalam jenis dan stadium yang ditemukan tetapi tidak perlu dilakukan penghitungan parasit.

YANG PERLU DIPERHATIKAN
Untuk dapat menemukan parasit secara cepat hendaknya dipilih sediaanq darah tebal. Kelemahan dari sediaan ini adalah bentuk parasit yang kurang lengkap morfologinya.
Sediaan darah tipis dapat dipilih apabila menhendaki bentuk parasitq yang utuh dan sempurna morfologinya, namun sediaan ini memberikan kemungkinan ditemukan parasit lebih kecil mengingat volume darah yang digunakan relatif sedikit.

Read more

PERAWATAN GIGI DAN MULUT

Written by Puskesmas Kemiri 1 komentar Posted in:


Gigi yang sehat adalah gigi yang rapi, bersih, bercahaya, dan didukung oleh gusi yang kencang dan berwarna merah muda. Pada kondisi normal, dari gigi dan mulut yang sehat ini tidak tercium bau tak sedap. Kondisi ini hanya dapat dicapai dengan perawatan yang tepat. Namun, oleh karena berbagai faktor (misalnya biaya dokter gigi yang relatif lebih mahal daripada dokter umum) kesehatan gigi seringkali tidak menjadi prioritas. Kita hanya pergi ke dokter gigi kalau keadaan gigi sudah parah dan rasa sakit tidak tertahankan lagi.
Padahal, gigi yang sudah dalam keadaan terinfeksi berat dapat mempengaruhi kesehatan secara umum. Selain itu, gigi yang tidak terawat juga menyebabkan napas tidak segar yang ujung-ujungnya bisa menghambat pergaulan. Mulut merupakan suatu tempat yang amat ideal bagi perkembangan bakteri. Bila tidak dibersihkan dengan sempurna, sisa makanan yang terselip bersama bakteri akan tetap melekat pada gigi kita dan akan bertambah banyak dan membentuk koloni yang disebut plak, yaitu lapisan film tipis, lengket, dan tidak berwarna. Plak merupakan tempat pertumbuhan ideal bagi bakteri yang dapat memproduksi asam. Jika tidak disingkirkan dengan melakukan penyikatan gigi, asam tersebut akhirnya akan menghancurkan email gigi dan akhirnya menyebabkan gigi berlubang.
Selain itu plak ini juga berpengaruh terhadap kesehatan jaringan pendukung gigi seperti gusi dan tulang pendukungnya. Hal ini disebabkan oleh bakteri yang menempel pada plak di atas permukaan gigi dan di atas garis gusi. Kuman-kuman pada plak menghasilkan racun yang merangsang gusi sehingga terjadi radang gusi, dan gusi menjadi mudah berdarah.
Bila dibiarkan, keadaan ini dapat menjadi lebih buruk dengan bergeraknya gusi dari perlekatannya dengan gigi, sehingga mempengaruhi tulang pendukung dan ligamen (jaringan pengikat) sekitarnya dan menyebabkan tanggalnya gigi.

Berikut adalah beberapa cara dalam merawat kebersihan gigi dan mulut:



  1. Sikat gigi teratur minimal 2 kali sehari (sesudah sarapan dan sebelum tidur malam).
  2. Pembersihan dengan benang gigi (dental floss) untuk membersihkan sela-sela gigi yang tidak terjangkau oleh sikat gigi.
  3. Pemeriksaan rutin setiap minimal 6 bulan sekali ke dokter gigi. Selain itu kita melakukan kontrol gigi (dental check up).
  4. Berhenti merokok, mengurangi konsumsi gula, kopi dan alkohol, makanan berbumbu dan makanan berbau (seperti pete atau jengkol), serta minum banyak air putih akan membantu merawat gigi.
  5. Segeralah ke dokter gigi apabila terdapat keluhan sakit pada gigi atau mulut Anda.
  6. Untuk perawatan gigi anak sebaiknya dmulai dari bayi baru lahir dan seterusnya. Yang terpenting adalah memotivasi anak untuk hidup sehat dan bersih serta jangan menjadikan dokter gigi sebagai momok yang menakutkan.
  7. Soal waktu makan juga mempengaruhi. Maksudnya, jarak waktu antara makan yang satu dengan waktu makan yang lain, tanpa melakukan sikat gigi atau kumur. Jika terlalu dekat, kondisi mulut cenderung lebih asam. Dalam kondisi asam, bakteri gampang tumbuh.
  8. Fluroridasi (pemberian flour). Tindakan pencegahan yang kini cukup populer adalah pemberian suplemen fluor. Fluor bisa diberikan dalam bentuk air minum, cairan tetes, tablet, obat kumur, dan pasta gigi. Bisa juga diberikan di tempat praktek dokter berupa larutan/gel yang diaplikasikan pada gigi, yang disebut topical fluoridasi.
  9. Mengkonsumsi makanan yang berserat dan buah-buahan.

Senyum menarik, dengan gigi utuh yang sehat dan putih, tak mungkin didapat tanpa usaha. Coba tips-tips yang kami berikan di atas dan nikmati mulut dan gigi yang sehat serta bersiap untuk tersenyum dengan penuh percaya diri. drg. Eka Mahmuda H.

Read more

Beda DBD dan Chikungunya

Written by Puskesmas Kemiri 1 komentar Posted in:


Kedua jenis penyakit ini sama-sama disebarkan oleh nyamuk Aedes Aegypti. Keduanya pun menunjukkan gejala demam tinggi. Jadi, bagaimana awam bisa membedakannya?
DEMAM BERDARAH DENGUE
Gejalanya antara lain kepala berat atau pusing, sakit pada sendi dan otot, nyeri menelan, batuk, perut tak nyaman atau nyeri dibarengi mual, muntah ataupun diare, demam, perdarahan, dan syok.Siklus demam DBD memiliki kekhasan, turun naik dengan pola menyerupai bentuk pelana kuda. Anak mengalami fase demam tinggi antara 39-40° Celcius. Kemudian akan masuk ke dalam fase kritis dengan gejala demamnya menurun drastis (kembali ke 37° C).
Pada fase itu sering kali penderita diduga mulai sembuh. Padahal ia justru sedang mengalami shock syndrome yang ditandai dengan penurunan suhu tubuh tiba-tiba tadi, denyut nadi cepat dan lemah, gelisah, kesadaran menurun, ujung tangan dan kaki teraba dingin, bibir kebiruan, serta wajah pucatdan tubuh berkeringat.
Fase kritis ini juga sering disertai perdarahan (mimisan, timbul bintik merah pada kulit, perdarahan usus, muntah darah, gusi berdarah, darah pada tinja atau warnanya kehitarnan).
Syok dapat terjadi setelah 2 sampai 6 hari sejak gejala DBD timbul. Bila terjadi syok, DBD disebut juga Dengue Syok Syndrome atau DSS. Pasien dengan DSS yang tak tertangani biasanya berakhir dengan kematian.Sebaliknya, bila fase kritis ini dapat dilewati, maka pada hari ke-6 dan ke-7 sejak gejala DBD muncul, anak akan memasuki fase penyembuhan. Demam yang tadinya turun akan naik kembali sebagai bagian dari reaksi tahap penyembuhan hingga akhirnya suhu tubuh kembali normal dan secara umum kondisi anak membaik. Anak terlihat aktif dan nafsu makan meningkat.
Merusak Pembuluh Darah
Penderita DBD mengalami perubahan pada sifat dinding pembuluh darahnya yaitu jadi mudah ditembus cairan (plasma) darah. Perembesan ini terjadi sebagai akibat reaksi imunologis antara virus dan sistem pertahanan tubuh.
Akibatnya, plasma masuk ke dalam jaringan berongga/longgar yang akan menimbulkan gejala, misalnya rasa tak enak di rongga perut jika terjadi penumpukan plasma di organ lambung. Perembesan cairan darah secara normal akan berhenti pada fase penyembuhan.Sementara itu, kekentalan darah pun meningkat akibat kurangnya plasma. Jika tidak segera ditangani dengan asupan cairan -elektrolit, pasien akan mengalami syok.
Cairan elektrolit membantu mengencerkan darah yang memekat sehingga oksigen dapat terus dialirkan ke setiap sel tubuh dan sindrom syok dapat dihindari.Akibat lainnya, perembesan plasma yang terus-menerus menyebabkan penurunan jumlah trombosit dalam darah. Trombosit adalah komponen darah yang berfungsi dalam proses penggumpalan darah jika pembuluh kapiler pecah.
Penurunan trombosit terjadi di hari keempat sampai kelima setelah gejala DBD muncul dan berlangsung selama 3-4 hari,Jika jumlah trombosit terus menurun hingga tak dapat menghentikan rembesan plasma akibat bocornya pembuluh kapiler, maka terjadilah perdarahan. Risiko penurunan jumlah trombosit ditentukan oleh tingkat keparahannya.Jika jumlah trombositnya kurang dari 60.000, risikonya adalah perdarahan. Kurang dari 20.000 risikonya yaitu perdarahan tiba-tiba. Lebih rendah dari 5.000 risikonya paling tinggi, yakni perdarahan otak. Kadar trombosit semakin menurun drastis bila terjadi perdarahan hebat.Meski jumlah trombosit menurun, pasien dapat diselamatkan dengan asupan cairan dalam jumiah cukup. Setelah pasien melewati masa kritis dan memasuki masa penyembuhan, jumlah trombosit darah bisa normal kembali dengan cepat.
Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Kadar trombosit dikatakan menurun hingga di bawah normal jika jumlahnya di bawah 100.000 dan kadar hematokrit (yang menandai pengentalan darah) terbukti meningkat.
CHIKUNGUNYA
Sebelum menimbulkan gejala, virus Chikungunya mengalami masa inkubasi sekitar 2-4 hari. Gejalanya adalah demam tinggi sekitar 39-40° Celcius, tetapi tanpa pola yang khas seperti pada BBD. Umumnya, demam berlangsung selama 3-5 hari dan setelah itu mereda. Selain demam, kulit penderita tampak kemerahan (ruam) yang muncul pada hari ke-3-5 hari, mata merah, muncul gejala flu, sering disertai kejang, meal, muntah, kadang disertai diare. Pada anak yang lebih besar biasanya diikuti dengan rasa sakit atau ngilu yang sangat hebat pada otot dan sendi-sendi akibat terjadi pembesaran kelenjar getah bening.
Alhasil, ada yang menamai chikungunya ini sebagai demam tulang/flu tulang. Pada beberapa kasus ada juga penderita yang terinfeksi tanpa memperlihatkan gejala sama sekali.* Merusak Jaringan Ikat SendiBagian tubuh yang rusak akibat serangan virus Chikungunya adalah jaringan ikat sendi. Inilah bedanya. Chikungunya tidak mengakibatkan sindrom syok dan perdarahan seperti halnya DBD. Hanya saja, persendian dan otot biasanya mengalami rasa sakit luar biasa, sehingga membuat penderita tak bisa berjalan yang sering kali dicurigai mengalami kelumpuhan.Selewat 5 hari setelah demam mereda, keluhan ngilu maupun nyeri pada persendian dan otot akan berkurang.
Dalam beberapa waktu kemudian penderita bisa menggerakkan tubuhnya seperti sedia kala. Hanya dalam beberapa kasus saja kadangkala rasa nyeri masih bertahan selama berari-hari, bahkan berbulan-bulan. Kondisi ini umumnya terjadi pada penderita yang sebelumnya memang memiliki riwayat nyeri tulang dan otot. Penyakit ini pun umumnya tidak sampai menyebabkan kematian.* Hasil Pemeriksaan LaboratoriumTidak tampak penurunan kadar trombosit yang berarti. Kalaupun ada, tidak sehebat pada kasus DBD. Kadar hematrokit juga tak mengalami peningkatan seperti halnya pada DBD. Perubahan signifikan hanya tampak dari kadar lekosit yang meningkat. Sumber Nakita.

Read more

PUYER YANG JADI KONTROVERSI

Written by Puskesmas Kemiri 1 komentar Posted in:


Bentuk puyer sebagai obat racikan masih sangat relevan untuk anak maupun bayi, karena sesuai dengan kebutuhan di Indonesia di mana dosis untuk anak atau bayi masih sangat sedikit."Dalam pandangan saya sebagai pendidik, sesungguhnya masih ada informasi yang kurang lengkap tentang puyer. Saya berkesimpulan tidak ada yang salah dari sisi kefarmasian tentang puyer atau cara pembuatan puyer," kata Dekan Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Dr. Marchaban DESS di Yogyakarta, Selasa (24/2).Meskipun demikian, menurut dia menanggapi kontroversi puyer sebagai obat untuk anak, dirinya tidak menampik kenyataan jika dosis untuk anak atau bayi itu bervariasi, karena didasarkan pada berat badan. Anak atau bayi tentunya memiliki berat badan yang berbeda, ada bayi yang montok atau kurus, sehingga dosisnya juga berbeda-beda."Oleh karena itu, dokter bisa membuat variasi dosis puyer yang bermacam-macam dan meminta apoteker untuk menyiapkannya. Jadi sesungguhnya tidak ada yang salah dari penggunaan puyer untuk obat anak atau bayi," katanya.Ia mengatakan, jika membagi obat untuk dibuat puyer tidak dengan menimbang tetapi hanya berdasarkan penglihatan, secara teori hal itu dibenarkan dan tidak masalah, karena telah diajarkan di Fakultas Farmasi.Jadi, menurut dia, tidak harus menimbang kembali, misalnya menjadi 10 bungkus atau berapa, dengan menimbang satu per satu."Hal itu tidak perlu, karena dalam ilmu farmasi pembagian seperti itu diperbolehkan, dengan syarat berat masing-masing bungkus itu tidak berselisih 10%. Itu namanya timbang kira-kira," katanya Sumber kapan lagi.com

Read more

PERAN DAN FUNGSI TENAGA SANITARIAN

Written by Puskesmas Kemiri 0 komentar Posted in:



Berperan sebagai Tenaga pelaksana kegiatan kesehatan lingkungan, dengan fungsi :

  • Menentukan komponen lingkungan yang mempengaruhi kesehatan lingkungan
  • Melaksanakan pemeriksaan dan pengukuran komponen lingkungan secara tepat berdasarkan prosedur yang telah ditetapkan
  • Menginformasikan hasil pemeriksaan/pengukuran.



Berperan sebagai tenaga pengelola kesehatan lingkungan, dengan fungsi:
    • Menganalisis hasil pengukuran komponen lingkungan yang mempengaruhi kesehatan lingkungan
    • Merancang dan merekayasa intervensi masalah lingkungan yang mempengaruhi kesehatan manusia.
    • Mengintervensi hasil pengukuran komponen lingkungan yang mempengaruhi kesehatan manusia
    • Mengorganisir intervensi masalah komponen lingkungan
    • Mengevaluasi hasil intervensi masalah komponen lingkungan
Berperan sebagai tenaga pengajar, pelatih dan penyuluh kesehatan lingkungan, dengan fungsi:
    • Menginventarisasi pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat tentang kesehatan lingkungan
    • Menetapkan masalah kesehatan lingkungan yang perlu diintervensi dari aspek pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat
    • Merencanakan bentuk intervensi terhadap pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat tentang kesehatan lingkungan
    • Melaksanakan intervensi terhadap pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat yang tidak sesuai dengan kaidah kesehatan lingkungan
    • Mengevaluasi hasil intervensi.
Berperan sebagai tenaga peneliti kesehatan lingkungan dengan fungsi:
    • Menentukan masalah kesehatan lingkungan
    • Melaksanakan penelitian teknologi tepat guna bidang kesehatan lingkungan.

Read more

PENANGANAN JERAWAT

Written by Puskesmas Kemiri 1 komentar Posted in:

Penyebab Timbulnya Jerawat

Penyebab timbulnya jerawat belum diketahui secara pasti. Diduga faktor herediter (keturunan) berperan, tetapi terdapat pula berbagai faktor selain herediter yang diduga berperan dalam timbulnya jerawat, antara lain:

  1. Aktivitas hormonal, kondisi siklus haid, pubertas
  2. Peradangan
  3. Stres emosional
  4. Hiperaktivitas kelenjar minyak
  5. Akumulasi sel-sel kulit mati yang menyumbat/ menutup pori-pori
  6. Mikroba bakteri di dalam pori-pori
  7. Pemakaian anabolic steroid
  8. Diet
  9. Iklim
  10. Kosmetika
  11. Pengobatan yang mengandung lithium, barbiturate, atau androgen
  12. Paparan terhadap bahan kimia seperti chlorinated dioxins
  13. Paparan terhadap halogen seperti iodide, chloride, bromide, atau fluoride
  14. Pemakaian amfetamin jangka panjang

Makanan hanya memiliki sedikit pengaruh pada jerawat. Menggosok kulit terlalu keras atau membersihkan kulit dengan sabun atau bahan kimia yang berpotensi mengiritasi kulit dapat membuat jerawat bertambah parah.

Cara Mengatasi Jerawat

Seringkali ketika melihat beberap jerawat di wajah, tangan kita rasanya susah untuk menahan untuk tidak menekan jerawat dan mengeluarkan isinya. Selain menyakitkan, ternyata hal ini juga bukan solusi tepat untuk atasi kulit. Hal tersebut juga ditekankan oleh dr. Ita ketika memberikan materi mengenai jerawat kepada peserta usia sekolah.

Jerawat bukan suatu keadaan medis yang membahayakan. Jerawat pada kebanyakan kasus akan lenyap dengan sendirinya. Namun jika mengalami jerawat yang menetap atau kista yang telah meradang, segera berkonsultasi dengan Dermatologis (dokter spesialis kulit & kelamin) untuk menghindari terjadinya noda bekas jerawat dan kerusakan kulit lebih lanjut.

Perawatan yang dapat dilakukan sendiri untuk mengatasi jerawat:

  1. Pastikan faktor-faktor yang memperhebat timbulnya jerawat. Hindari bahan kosmetik yang berminyak atau berlemak. Gunakan produk yang berlabel menggunakan bahan dasar air atau nonkomedogenik.
  2. Basuhlah bagian wajah yang bermasalah setiap hari dengan pembersih secara perlahan.
  3. Gunakan losion jerawat yang mengandung bahan aktif benzoil peroksida, resorsinol atau asam salisilat untuk mengeringkan kelebihan minyak dan mempercepat pengelupasan.
  4. Hindari paparan sinar matahari berlebih. Karena terlampau banyak matahari juga dapat menyebabkan kerutan dan kanker kulit di kemudian hari.
  5. Juga agar rambut tetap bersih dan tidak menutupi wajah.
  6. Amati apakah ada tanda-tanda penyebaran infeksi melewati pinggiran jerawat
  7. Kecuali jelas ada makanan tertentu yang memperhebat jerawat, tidak perlu berhenti mengkonsumsi suatu makanan. Makanan tertentu seperti coklat yang pernah dianggap menimbulkan jerawat ternyata secara umum bukan biang keladinya.
  8. Jangan menusuk atau memencet jerawat. Tindakan ini dapat menyebabkan infeksi atau menimbulkan bekas.

Jerawat yang membandel harus diatasi segera. Prinsip pengobatan jerawat bekerja dengan cara mengurangi produksi minyak, mempercepat pergantian sel kulit, menghilangkan infeksi bakteri, mengurangi peradangan atau merupakan kombinasi dari keseluruhan.

Perlu diingat bahwa pengobatan jerawat tidak dapat dilakukan dengan instan. Hasil baru dapat terlihat dalam hitungan minggu, sehingga diperlukan kesabaran dalam mengatasi jerawat.

Jenis Pengobatan Jerawat:

  1. Topikal (obat yang digunakan pada kulit). Lotion jerawat dapat mengurangi minyak, membunuh bakteri dan mempercepat pengelupasan sel kulit mati. Lotion yang dijual bebas umumnya mengandung benzoil peroksida, sulful, resorsinol, asam salisilat atau asam laktat sebagai bahan aktifnya. Produk ini dapat membantu untuk jerawat yang ringan.

Jika jerawat tidak merespon pengobatan ini, dokter dapat memberikan losion yang lebih kuat. Tretinoin dan adapalene merupakan contoh obat resep topical yang merupakan turunan vitamin A. Bekerja dengan mempercepat pengelupasan sel dan mencegah penyumbatan folikel. Antibiotik topical diperlukan untuk membunuh kelebihan bakteri kulit. Kombinasi terapi kadang diperlukan untuk mendapatkan hasil optimal.

  1. Antibiotik. Untuk jerawat sedang sampai berat, antibiotik oral diperlukan untuk menghilangkan bakteri dan peradangan. Mungkin diperlukan antibiotik dalam hitungan bulan atau menggunakan kombinasi dengan produk topikal.
  1. Isotretinoin. Untuk kista yang dalam, antibiotik tidaklah cukup. Isotretinoin merupakan pengobatan yang cukup kuat untuk kista atau jerawat yang tidak merespon pengobatan lain. Obat ini digunakan untuk jerawat yang menjengkelkan. Sangat efektif, namun diperlukan pengawasan dermatologis karena efek sampingnya.
  1. Kontrasepsi oral. Kontrasepsi oral termasuk kombinasi norgestimate dan etinil estradiol, menunjukkan peningkatan jerawat pada wanita. Kontrasepsi oral dapat menimbulkan efek samping sehingga penggunaannya harus di bawah pengawasan dokter.
  1. Laser. Laser dapat mencapai bagian lebih dalam dari kulit tanpa merusak permukaan kulit. Laser dapat merusak kelenjar minyak dan menyebabkan minyak yang dihasilkan lebih sedikit. Terai ini juga dapat meningkatkan tekstur dan mengurangi bekas jerawat, sehingga dapan menjadi terapi yang baik untuk jerawat dan bekas jerawat.
  1. Pengelupasan kimia dan mikrodermabrasi mungkin membantu untuk mengontrol jerawat.

Mencegah Jerawat

Sekali jerawat menghilang, diperlukan lanjutan perawatan untuk mencegah agar jerawat tidak kembali. Untuk mencegah timbulnya jerawat baru, sebaiknya dilakukan perawatan sendiri, seperti mencuci kulit dengan pembersih yang lembut dan hindari menyentuh area yang berjerawat. Berikut beberapa tips untuk mencegah jerawat:

  1. Cuci daerah yang berpotensi berjerawat dua kali sehari. Dengan mencuci akan mengurangi kelebihan minyak dan sel kulit mati. Namun terlalu banyak mencuci dapat mengiritasi kulit. Cuci dengan menggunakan pembersih yang lembut dan bebas minyak, produk kulit berbahan dasar air.
  2. Gunakan krim atau gel jerawat untuk membantu mengurangi kelebihan minyak. Pilih produk yang mengandung benzoil peroksida atau asam salisilat sebagai bahan aktifnya.
  3. Hindari penggunaan make-up yang berat. Pilih kosmetik yang lebih tidak mengiritasi.
  4. Bersihkan make-up sebelum tidur. Tidur dengan kosmetik di wajah dapat menutup pori-pori. Buang alat make-up yang telah lama dan bersihkan kuas dan aplikator kosmetik secara teratur dengan air sabun
  5. Gunakan pakaian yang nyaman. Pakaian yang ketat dapat merangkap panas dan lembab, sehingga dapat mengiritasi kulit. Jika memungkinkan, hindari tali pengikat yang terlalu rapat, ransel, helm dan alat olahraga yang dapat menimbulkan tekanan pada kulit.
  6. Mandi setelah berolahraga atau bekerja yang mengeluarkan keringat. Ini dilakukan karna minyak dan keringat di kulit dapat menjadi kotoran dan bakteri. berbagai sumber

Read more

FAKTOR RESIKO STROKE

Written by Puskesmas Kemiri 1 komentar Posted in:


ketahui faktor resiko stroke




Penyakit atau keadaan yang menyebabkan atau memperparah stroke disebut dengan Faktor Risiko Stroke. Penyakit tersebut di atas antara lain Hipertensi, Penyakit Jantung, Diabetes Mellitus, Hiperlipidemia (peninggian kadar lipid dalam darah). Keadaan yang dapat menyebabkan stroke adalah usia lanjut, obesitas, merokok, suku bangsa (negro/spanyol), jenis kelamin (pria), kurang olah raga.

Life style, Pencetus Stroke Usia Produktif


junk foodUsia merupakan faktor risiko stroke, semakin tua usia maka risiko terkena strokenya pun semakin tinggi. Namun, sekarang kaum usia produktif perlu waspada terhadap ancaman stroke. Pada usia produktif, stroke dapat menyerang terutama pada mereka yang gemar mengkonsumsi makanan berlemak dan narkoba (walau belum memiliki angka yang pasti).

Life style alias gaya hidup selalu menjadi kambing hitam berbagai penyakit yang menyerang usia produktif. Generasi muda sering menerapkan pola makan yang tidak sehat dengan seringnya mengkonsumsi makanan siap saji yang sarat dengan lemak dan kolesterol tapi rendah serat.

Generasi muda yang perjalanan hidupnya masih panjang untuk mampu berkiprah dan bersaing dengan sumber daya manusia lain dari luar negeri. Kecacatan yang mereka sandang akibat serangan stroke, bukan hanya menjadi beban keluarga, tapi juga beban masyarakat secara umum.

Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Selagi stroke masih bisa dicegah, kenapa tidak mencoba?

Pertama, dengan menjalankan perilaku hidup sehat sejak dini. Kedua, pengendalian faktor-faktor risiko secara optimal harus dijalankan. Ketiga, melakukan medical check up secara rutin dan berkala dan si pasien harus mengenali tanda-tanda dini stroke.

Untuk mencegah "the silent killer" ini maka seseorang dianjurkan untuk mengurangi rokok, melakukan olah raga teratur, membatasi minuman beralkohol, dan menghindari stres berlebihan.



www.medicastore.com

Read more

DAUN SALAM YANG BERKHASIAT

Written by Puskesmas Kemiri 1 komentar Posted in:


Peneliti UNY Prof Dr Nurfina Aznan Apt, berpendapat bahwa daun salam mengandung minyak Atsiri, tannin dan flavonoida. Yang bermanfaat bagi kesehatan dengan cara mengendalikan dan menurunkan kadar gula darah adapun cara yang perlu dilakukan yaitu sediakan daun salam 75 – 100 gram lalu dicuci bersih dan direbus,dalam 3 gelas hingga tersisa ½ nya. Air rebusan didiamkan dan disaring lalu diminum 3 kali sehari masing2 setengah gelas. Lakukan secara rutin bias pula digunakan sebagai penyedap masakan, semoga sukses. Dari sumber KR

Read more

BENARKAH CHIKUNGUNYA......?

Written by Puskesmas Kemiri 1 komentar Posted in:














































CHIKUNGUNYA..........

Beberapa minggu sebelum kasus SARS merebak, masyarakat Indonesia direpotkan dengan kasus chikungunya. Virus penyebabnya tergolong dalam Famili Togaviridae, yang belum diketahui pola masuknya ke Indonesia.
Sekitar 200-300 tahun lalu virus chikungunya (CHIK) merupakan virus pada hewan primata di tengah hutan atau savana di Afrika. Satwa primata yang dinilai sebagai pelestari virus adalah bangsa baboon (Papio sp), Cercopithecus sp. Siklus di hutan (sylvatic cycle) di antara satwa primata dilakukan oleh nyamuk Aedes sp (Ae africanus, Aeluteocephalus, Ae opok, Ae. furciper, Ae taylori, Ae cordelierri). Pembuktian ilmiah yang meliputi isolasi dan identifikasi virus baru berhasil dilakukan ketika terjadi wabah di Tanzania 1952-1953. Baik virus maupun penyakitnya kemudian diberi nama sesuai bahasa setempat (Swahili), berdasarkan gejala pada penderita. Maka hadirlah chikungunya yang berarti (posisi tubuh) meliuk atau melengkung (that which contorts or bends up). Setelah beberapa lama, perangai virus chikungunya yang semula bersiklus dari satwa primata-nyamuk-satwa primata, dapat pula bersiklus manusia-nyamuk-manusia. Tidak semua virus asal hewan dapat berubah siklusnya seperti itu. Di daerah permukiman (urban cycle), siklus virus chikungunya dibantu oleh nyamuk Ae aegypti. Beberapa negara di Afrika yang dilaporkan telah terserang virus chikungunya adalah Zimbabwe, Kongo, Burundi, Angola, Gabon, Guinea Bissau, Kenya, Uganda, Nigeria, Senegal, Central Afrika, dan Bostwana. Sesudah Afrika, virus chikungunya dilaporkan di Bangkok (1958), Kamboja, Vietnam, India dan Sri Lanka (1964), Filipina dan Indonesia (1973). Chikungunya pernah dilaporkan menyerang tiga korp sukarelawan perdamaian Amerika (US Peace Corp Volunteers) yang bertugas di Filipina, 1968. Tidak diketahui pasti bagaimana virus tersebut menyebar antarnegara. Mengingat penyebaran virus antarnegara relatif pelan, kemungkinan penyebaran ini terjadi seiring dengan perpindahan nyamuk.
Hasil penelitian terhadap epidemiologi penyakit chikungunya di Bangkok (Thailand) dan Vellore, Madras (India) menunjukkan bahwa terjadi gelombang epidemi dalam interval 30 tahun. Satu gelombang epidemi umumnya berlangsung beberapa bulan, kemudian menurun dan bersifat ringan sehingga sering tidak termonitor. Gelombang epidemi berkaitan dengan populasi vektor (nyamuk penular) dan status kekebalan penduduk. Pengujian darah (serologik) penyakit chikungunya sering tidak mudah karena serum chikungunya mempunyai reaksi silang dengan virus lain dalam satu famili. Untuk memperoleh diagnosis akurat perlu beberapa uji serologik antara lain uji hambatan aglutinasi (HI), serum netralisasi, dan IgM capture ELISA.
( Sumber : Situs Resmi RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso )

Bercak-bercak kemerahan muncul beberapa hari setelah gejala muncul (biasanya 2-3 hari setelah gejala atau saat demam turun). Bercak tersebar di bagian tubuh manapun, tetapi terutama di badan dan kaki dan bentuknya dapat bermacam-macam dan bercak dapat juga bersisik. Walaupun terdapat bercak kemerahan, jarang terjadi mimisan atau manifestasi perdarahan lainnya seperti pada demam berdarah. Gejala Chikungunya lebih hebat pada dewasa, sedangkan pada demam berdarah lebih hebat pada anak. Tapi chikungunya jarang menimbulkan kematian dan bila tejadipun biasanya pada orang tua.
Pada pemeriksaan laboratorium, chikungunya hanya menunjukkan sedikit penurunan jumlah trombosit dibanding demam berdarah yang penurunan trombosit dapat hingga
kurang dari 50.000sel/µL. Untuk pemeriksaan pasti, dapat digunakan pemeriksaan IgM and IgG anti-chikungunya antibodies, hanya saja hasil baru bisa didapat minimal 3-5 minggu setelah gejala muncul atau isolasi virus dalam darah yang didapat dalam beberapa hari setelah gejala muncul.
(tanyadokteranda.com)


Chikungunya dapat di diagnosis dengan pemeriksaan darah ELISA. Karena gejala klinis chikungunya sangat mirip dengan demam dengue maka pemeriksaan laboratorium sangat penting, terutama pada daerah yang mempunyai demam dengue. (Widiantopanca.blogdetik.com)

Read more

TANAMAN UNTUK DBD

Written by Puskesmas Kemiri 1 komentar Posted in:


Di tahap awal penyakit dan tahap pemulihan, beberapa jenis tanaman dan buah bisa dikonsumsi untuk membantu mengatasi kekurangan cairan dan trombosit, serta meningkatkan daya tahan tubuh.

1. Jambu biji merah

Jambu biji merah dihubungkan dengan darah karena warna buahnya yang juga merah. Tanaman ini juga mengandung banyak vitamin C, yang dianggap sebagai antioksidan untuk menambah daya tahan tubuh. Meski belum terbukti secara klinis, daun dan buah jambu biji merah disebut-sebut bisa meningkatkan jumlah trombosit. "Meskipun tidak akan begitu membantu jika pasien sudah dalam kondisi berat dan jumlah trombosit turun drastis," kata Setiawan. Buah jambu biji merah bisa dibuat jus, sementara daunnya direbus dan diminum. Cukup ambil 5-6 lembar daun, lalu rebus dengan 3 gelas air. Minum setelah dingin. Untuk anak-anak, cukup 2 lembar daun. "Tapi, barangkali agak susah kalau anak-anak diberi rebusan daun jambu biji, soalnya rasanya, kan, tidak enak, Lebih baik jus jambu( Berbagai sumber. )

Read more

PERAWATAN LUKA DM

Written by Puskesmas Kemiri 1 komentar Posted in:

Diabetes Melitus atau penyakit kencing manis adalah penyakit menahun (kronis), yang ditandai oleh kadar glukosa (gula) di dalam darah tinggi. Kadar glkosa darah yang normal pada waktu puasa tidak melebihi 100 mg/dl dan 2 jam sesudah makan kurang dari 140 mg/dl. Kadar glukosa darah yang terlalu tinggi dapat menyebabkan timbulya gejala-gejala seperti : sering kencing, rasa haus dan rasa lapar yang berlebihan, sering mengalami infeksi, letih lesu, berat badan menurun, dll.Namun dapat pula terjadi pada beberapa penderita DM yang tidak merasakan gejala-gejala tersebut diatas dan penyakitnya ditemukan secara kebetulan, misalnya pada waktu pemeriksaan kesehatan rutin.
Apabila pada seseorang penderita kencing manis kadar glukosa darahnya tinggi dalam jangka waktu yang lama, maka akan timbul komplikasi menahun (kronis yang mengenai mata menyebabkan gangguan penglihatan bila mengenai sistem syaraf akan menyebabkan gangguan rasa dan gangguan bila mengenai ginjal menyebabkan gangguan fungsi ginjal).
Adapun gambaran luka padapenderita kencing manis dapat berupa: demopati (kelainan kulit berupa bercak-bercak bitam di daerah tulang kering), selulitis (peradangan dan infeksi kulit), nekrobiosisi lipiodika diabetik (berupa luka oval, kronik, tepi keputihan), osteomielitis (infeksi pada tulang) dan gangren (lika kehitaman dan berbau busuk).

TERJADINYA LUKA DIABETIK
Ada beberapa yang mempengaruhi :
1. Neuropati diabetik.
Adalah kelainan urat saraf akibat DM karena tinggi kadar dalam darah yang bisa merusak urat saraf penderita dan menyebabkan hilang atau menurunnya rasa nyeri pada kaki, sehingga apabila penderita mengalami trauma kadang-kadang tidak terasa.

Gejala-gejala Neuropati : Kesemitan, rasa panas (wedangan : bahasa jawa), rasa tebal ditelapak kaki, kram, badan sakit semua terutama malam hari.
2.Angiopati Diabetik (Penyempitan pembuluh darah)
Pembuluh darah besar atau kecil pada penderita DM mudah menyempit dan tersumbat oleh gumpalan darah. Apabila sumbatan terjadi di pembuluh darah sedang/ besar pada tungkai maka tungkai akan mudah mengalami gangren diabetik yaitu luka pada kaki yang merah kehitaman dan berbau busuk. Adapun angiopati menyebabkan asupan nutrisi, oksigen serta antibiotik terganggu sehingga menyebabkan kulit sulit sembuh.
3.Infeksi
Infeksi sering merupakan komplikasi akibat berkurangnya aliran listrik (neoropati)
PERAWATAN KAKI PENDERITA DM.
Mengingat segala kemungkinan dapat terjadi pada penderita DM akibat gangguan pembuluh darah maupun syarafnya, maka perlu dilakukan tindakan pencegahan agar tidak terjadi luka, sebagai berikut:
1. Penderita harus mencuci kakinya setiap hari dengan teratur, sesudah dicuci dikeringkan dengan seksama (terutama pada sela-sela jari kaki)
2. Dapat dipakai bedak atau lotion.
3. Pada penderita dengan komplkasi kronis DM, sebaiknya jangan menggunakan air hangat atau air panas untuk merendam kaki, oleh karena kepekaan rasa di kaki untuk panas berkurang sehingga penderita tidak merasakan apa-apa, walaupun kakinya melepuh.
4. Apabila penderita merasa kakinya dingin, sebaiknya memakai kaos kaki, Sebaiknya memilih kaos kaki yang bahannya wol atau katun. Kaos kaki tersebut sebaiknya juga dipakai sewaktu tidur.
5. Apabila memakai sepatu atau sandal, perlu diperiksa apakah alas kakinya licin dan rata.
6. Apabila membeli sepatu baru, sebaiknya diperhatikan : sepatu jangan terlalu sempit, sebaiknya sepatu yang kulitnya lemas, pada awalnya sepatu tersebut dipakai beberapa jam saja, untuk membiasakan diri.
7. Pada penderita DM yang mengalami gangguan syaraf sebaiknya jangan berjalan tanpa alas kaki, karena dapat terkena luka tanpa penderita menyadarinya.
8. Sela-sela jari kaki perlu diperiksa, apakah terdapat luka atau kulit yang pecah-pecah, yang disebabkan oleh jamur kaki. Bila ada, cepat pergi ke dokter untuk diobati.
LUKA-LUKA DI KAKI
Perlu diperhatikan.
Setiap hari kaki harus diperiksa dengan seksama minimal 1 kali. Ini sangat penting untuk menemukan luka secara dini atau perubahan warna kulit seperti kemerahan, jangan sungkan untuk pergi ke dokter walaupun hanya luka-luka kecil sekalipun.
aPengalaman merawat luka pada penderita DM.
Berikut adalah kasus perawatan ulkus DM terinfeksi dengan abses besar di sisi lateral metakarpal dextra (kanan). Perawatan ulkus ini mengenai pasien wanita berusia 40 tahun yang dirujuk ke klinik rawat jalan dengan kasus gawat darurat label kuning 2 (gawat tidak darurat) kondisi saat ini terdapat luka terbuka, diatas metakarpal dextra sudah berlangsung 2 minggu, pasien mulai murung dan stres karena tidak dapat melakukan aktifitas sehari-hari serta bekerja sebagai pedagang kain dengan alam terbuka.
Dari pemeriksaan diketahui terdapat luka terbuka berukuran 10 x 7 cm pada sisi lateral metakapral dextra, dibawah luka terdapat luka yang berfluktuasi, dan seluruh daerah kemerahan serta sudah mulai terdapat nekrose (jaringan mati) pada permukaan kulit. Parawatan luka ini tidak terlalu rumit apabila ada kerjasama antara pasien dengan petugas kesehatan, pasien bersedia dilakukan perawatan secara rutin dengan keyakinan luka akan sembuh. Perawat melakukan perawatan dengan sabar dan teliti serta profesional.
Sebelum kita melakukan perawatan luka periksa GDS (Gula Darah Sewaktu) kemudian baru kita lakukan tindakan incisi abses serta nekrotomi sebelumnya kita berikan cairan antiseptik dengan betadin cair dan anestesi untuk menghilangkan rasa sakit, kaluarkan semua pus (nanah), gunting jaringan yang mati atau yang berwarna hitam, cuci dengan perhidrol kemudian bilas dengan cairan Na Cl 0,9 %, pasang tampon dengan betadin yang diencerkan dengan Na Cl 1:1 selama masih ada pus dan diganti setiap hari, apabila luka sudah menjadi gangren atau busuk, untuk perawatannya setelah digunting jaringan yang mati dan dikeluarkannya nanah kita lakukan kompres revanol dicampur norit dengan perbandingan 2 : 100 CC berfungsi untuk menyerap pus (nanah) agar bau busuk hilang, dilakukan tiap hari dan rutin hingga luka membaik. Setelah luka bersih dan tidak ada pus baru kita lakukan rawat luka dengan terapi gentamicin salep dan bioplacenton (untuk menumbuhkan jaringan). Demikian hasil dari perawatan luka dengan perawatan sederhana dapat dijangkau dan dapat dilakukan tanpa rawat inap.(sumber majalah kasih)

Read more

VISI MISI

Written by Puskesmas Kemiri 0 komentar Posted in:

VISI DAN MISI

UPT PUSKESMAS KEMIRI


VISI

TERDEPAN DALAM PELAYANAN KESEHATAN PUSKESMAS DI

PURWOREJO 2010

MISI

1. MENYELENGGARAKAN UPAYA PELAYANAN DASAR YANG BERKUALITAS

2. MENINGKATKAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA DALAM BIDANG KESEHATAN

3. MENINGKATKAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM BIDANG KESEHATAN

4. MEMBANGUN KEMANDIRIAN KESEHATAN MASYARAKAT

Read more

L A N S I A

Written by Puskesmas Kemiri 0 komentar Posted in:

Pada hari Rabu, tanggal 10 Februari 2010, Puskesmas Kemiri mengadakan penyuluhan di Gedung PWRI Kecamatan Kemiri, dengan audiens para lansia.

Read more

PETUNJUK DAN PENGGUNAAN ABATE

Written by Puskesmas Kemiri 2 komentar Posted in:

MD : JENTIKA
BA : Temephos 1 %
Formulator : JJM
Distributor : Aman Asri

PETUNJUK KEAMANAN
- Pada waktu kontak, jangan makan atau minum atau merokok
- Cucilah tangan dan bagian lain yang terkena, dengan air dan sabun
- Cucilah alat - alat yang telah digunakan, dengan air dan sabun
- Simpanlah dengan tertutupn rapat di tempat sejuk, jauhkan dari jangkauan anak-anak

Penggunaan :

1. Jenis Air
Air Jernih : Kolam, bak mandi, penampungan air minum, danau
Air keruh : rawa, sawah, air got, limbah cair rumah tangga

2. Aplikasi
Penaburan

3. Dosis
0,5 - 1,5 gr per 5 L air

4. Waktu
Digunakan secara merata dan diulang penggunaannya setelah jangka waktu kurang lebih 45
hari

Read more

MOTTO

Written by Puskesmas Kemiri 0 komentar Posted in:


1. BEKERJA MAKSIMAL DENGAN FASILITAS YANG ADA

2. BERSAMA MASYARAKAT MENINGKATKAN DERAJAT
KESEHATAN YANG OPTIMAL

Read more

FOTO KARYAWAN

Written by Puskesmas Kemiri 0 komentar Posted in:

Read more

Geografis

Written by Puskesmas Kemiri 0 komentar Posted in:

Letak :
Wilayah:
Kondisi Geografis:

Read more

Struktur Organisasi

Written by Puskesmas Kemiri 1 komentar Posted in:

Read more

VISI MISI

Written by Puskesmas Kemiri 0 komentar Posted in:

VISI DAN MISI

UPT PUSKESMAS KEMIRI


VISI : TERDEPAN DALAM PELAYANAN KESEHATAN PUSKESMAS DI
PURWOREJO

MISI :

1. MENYELENGGARAKAN UPAYA PELAYANAN DASAR YANG BERKUALITAS

2. MENINGKATKAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA DALAM BIDANG KESEHATAN

3. MENINGKATKAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM BIDANG KESEHATAN

4. MEMBANGUN KEMANDIRIAN KESEHATAN MASYARAKAT

Read more

Yang perlu anda tahu tentang Campak

Written by Puskesmas Kemiri 1 komentar Posted in:

Campak hanya akan menulari sekali dalam seumur hidup. Bisa terjadi pada anak-anak yang masih kecil maupun yang sudah besar. Bila daya tahan tubuh kuat, bisa saja anak tidak terkena campak sama sekali.
"Hati-hati, lo, sekarang musim tampek. Kemarin saja anak tetangga saya kena. Sekarang anak saya ketularan. Di seluruh tubuhnya timbul bercak-bercak merah dan badannya panas sekali," begitu peringatan seorang ibu kepada teman-temannya. Apa sih yang dimaksud dengan tampek itu? Dijawab oleh dr. Asti Praborini, SpA., yang akrab disapa Rini, tampek tak lain adalah campak.
"Tampek merupakan bahasa Jawa namun istilah Indonesianya adalah campak. Sedangkan orang dari Irian menyebutnya serampah. Dalam bahasa latin disebut sebagai morbili atau rubeolla. Sementara dalam bahasa Inggris, measles," tutur spesialis anak dari RS MH Thamrin Internasional, Jakarta ini.

PENYEBAB CAMPAK
Penyebab penyakit campak adalah virus campak atau morbili. Pada awalnya, gejala campak agak sulit dideteksi. Namun, secara garis besar penyakit campak bisa dibagi menjadi 3 fase. Fase pertama disebut masa inkubasi yang berlangsung sekitar 10-12 hari. Pada fase ini, anak sudah mulai terkena infeksi tapi pada dirinya belum tampak gejala apa pun. Bercak-bercak merah yang merupakan ciri khas campak belum keluar. Pada fase kedua (fase prodormal) barulah timbul gejala yang mirip penyakit flu, seperti batuk, pilek, dan demam. Mata tampak kemerah-merahan dan berair. Bila melihat sesuatu, mata akan silau (photo phobia). Di sebelah dalam mulutmuncul bintik-bintik putih yang akan bertahan 3-4 hari. Terkadang anak juga mengalami diare. Satu-dua hari kemudian timbul demam tinggi yang turun naik, berkisar 38-40,5 derajat Celcius.
Fase ketiga ditandai dengan keluarnya bercak merah seiring dengan demam tinggi yang terjadi. Namun, bercak tak langsung muncul di seluruh tubuh, melainkan bertahap dan merambat. Bermula dari belakang kuping, leher, dada, muka, tangan dan kaki. Warnanya pun khas; merah dengan ukuran yang tidak terlalu besar tapi juga tidak terlalu kecil.
Bercak-bercak merah ini dalam bahasa kedokterannya disebut makulopapuler. Biasanya bercak memenuhi seluruh tubuh dalam waktu sekitar satu minggu. Namun, ini pun tergantung padadaya tahan tubuh masing-masing anak. Bila daya tahan tubuhnya baik maka bercak merahnya tak terlalu menyebar dan tak terlalu penuh. Umumnya jika bercak merahnya sudah keluar, demam akan turun dengan sendirinya. Bercak merah pun makin lama menjadi kehitaman dan bersisik (hiperpigmentasi), lalu rontok atau sembuh dengan sendirinya. Periode ini merupakan masa penyembuhan yang butuh waktu sampai 2 minggu.

CARA PENULARAN
Yang patut diwaspadai, penularan penyakit campak berlangsung sangat cepat melalui perantara udara atau semburan ludah (droplet) yang terisap lewat hidung atau mulut. Penularan terjadi pada masa fase kedua hingga 1-2 hari setelah bercak merah timbul. Sayangnya, masih ada anggapan yang salah dalam masyarakat akan penyakit campak. Misalnya, bila satu anggota keluarga terkena campak, maka anggota keluarga lain sengaja ditulari agar sekalian repot. Alasannya, bukankah campak hanya terjadi sekali seumur hidup? Jadi kalau waktu kecil sudah pernah campak, setelah itu akan aman selamanya. Ini jelas pendapat yang tidak benar karena penyakit bukanlah untuk ditularkan. Apalagi dampak campak cukup berbahaya.
Anggapan lain yang patut diluruskan, yaitu bahwa bercak merah pada campak harus keluar semua karena kalau tidak malah akan membahayakan penderita. Yang benar, justru jumlah bercak menandakan ringan-beratnya campak. Semakin banyak jumlahnya berarti semakin berat penyakitnya. Dokter justru akan mengusahakan agar campak pada anak tidak menjadi semakin parah atau bercak merahnya tidak sampai muncul di sekujur tubuh.
Selain itu, masih banyak orang tua yang memperlakukan anak campak secara salah. Salah satunya, anak tidak dimandikan. Dikhawatirkan, keringat yang melekat pada tubuh anak menimbulkan rasa lengket dan gatal yang mendorongnya menggaruk kulit dengan tangan yang tidak bersih sehingga terjadi infeksi berupa bisul-bisul kecil bernanah. Sebaliknya, dengan mandi anak akan merasa nyaman.

PENGOBATAN GEJALA
Pengobatan campak dilakukan dengan mengobati gejala yang timbul. Demam yang terjadi akan ditangani dengan obat penurun demam. Jika anak mengalami diare maka diberi obat untuk mengatasi diarenya. Batuk akan diatasi dengan mengobati batuknya. Dokter pun akan menyiapkan obat antikejang bila anak punya bakat kejang.
Intinya, segala gejala yang muncul harus diobati karena jika tidak, maka campak bisa berbahaya. Dampaknya bisa bermacam-macam, bahkan bisa terjadi komplikasi. Perlu diketahui, penyakit campak dikategorikan sebagai penyakit campak ringan dan yang berat. Disebut ringan, bila setelah 1-2 hari pengobatan, gejala-gejala yang timbul membaik. Disebut berat bila pengobatan yang diberikan sudah tak mempan karena mungkin sudah ada komplikasi.
  • Komplikasi dapat terjadi karena virus campak menyebar melalui aliran darah ke jaringan tubuh lainnya. Yang paling sering menimbulkan kematian pada anak adalah kompilkasi radang paru-paru (broncho pneumonia) dan radang otak (ensefalitis). Komplikasi ini bisa terjadi cepat selama berlangsung penyakitnya.
  • Gejala ensefalitis yaitu kejang satu kali atau berulang, kesadaran anak menurun, dan panasnya susah turun karena sudah terjadi infeksi "tumpangan" yang sampai ke otak. Lain halnya, komplikasi radang paru-paru ditandai dengan batuk berdahak, pilek, dan sesak napas. Jadi, kematian yang ditimbulkan biasanya bukan karena penyakit campak itu sendiri, melainkan karena komplikasi. Umumnya campak yang berat terjadi pada anak yang kurang gizi.

PENANGANAN YANG BENAR
Inilah yang dianjurkan Rini:
  1. Bila campaknya ringan, anak cukup dirawat di rumah. Kalau campaknya berat atau sampai terjadi komplikasi maka harus dirawat di rumah sakit.* Anak campak perlu dirawat di tempat tersendiri agar tidak menularkan penyakitnya kepada yang lain. Apalagi bila ada bayi di rumah yang belum mendapat imunisasi campak.
  2. Beri penderita asupan makanan bergizi seimbang dan cukup untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya. Makanannya harus mudah dicerna, karena anak campak rentan terjangkit infeksi lain, seperti radang tenggorokan, flu, atau lainnya. Masa rentan ini masih berlangsung sebulan setelah sembuh karena daya tahan tubuh penderita yang masih lemah.
  3. Lakukan pengobatan yang tepat dengan berkonsultasi pada dokter.
  4. Jaga kebersihan tubuh anak dengan tetap memandikannya.
  5. Anak perlu beristirahat yang cukup.
PENTINGNYA IMUNISASI CAMPAK

Semua penyakit yang disebabkan virus bersifat endemis. Artinya bisa muncul kapan saja sepanjang tahun, tidak mengenal musim. Oleh karena itu, menurut Rini, campak pada anak perlu dicegah dengan imunisasi. Apalagi campak banyak menyerang anak usia balita. Seharusnya, vaksin campak tak memiliki efek samping, tapi karena vaksin dibuat dari virus yang dilemahkan, maka bisa saja satu dari sekian juta virusnya menimbulkan efek samping. Umpamanya, setelah diimunisasi campak, anak jadi panas atau diare.
Sebenarnya bayi mendapatkan antibodi dari ibunya melalui plasenta saat hamil. Namun, antibodi dari ibu pada tubuh bayi itu akan semakin menurun pada usia kesembilan bulan. Lantaran itu, pemberian imunisasi campak dilakukan di usia tersebut. Kemudian, karena tubuh bayi di bawah 9 bulan belum bisa membentuk kekebalan tubuh dengan baik maka pemberian vaksinasi campak diulang di usia 15 bulan dengan imunisasi MMR (Measles, Mumps and Rubella). Dengan vaksinasi ini diharapkan bilapun anak terkena campak, maka dampaknya tidak sampai berat atau fatal karena tubuh sudah memiliki antibodinya.
Hanya saja, karena saat ini terdapat kecurigaan bahwa bahan pengawet pada vaksin MMR dapat memicu autisme, akhirnya pemberian imunisasi campak tidak diulang. Menurut Rini, kekhawatiran itu tidak perlu ada lagi jika anak sudah mencapai usia tiga tahun dan mengalami proses tumbuh kembang yang normal. "Sebaiknya anak divaksinasi saja. Boleh ditunda tapi jangan sampai ditiadakan. Sampai besar pun masih bisa divaksinasi. Lebih baik mencegah daripada mengobati." ( Sumber tab Nakita)

Read more

Jalan Pagi Ceria

Written by Puskesmas Kemiri 2 komentar Posted in:

Setiap hari jum'at pagi, sudah menjadi kegiatan rutin di Puskesmas Kemiri untuk jalan santai.
Setelah apel jam 07.45, kita segera meluncur untuk jalan-jalan, dengan rute yang berbeda tiap minggunya. Tidak perlu jauh-jauh, asal sudah 45 menit dan berkeringat , cukuplah. Karena kalau terlalu lama dan jauh, kita nggak bisa pulang ke Puskesmas dong...... Sambil jalan-jalan, kita lihat situasi dan kondisi lingkungan di tempat-tempat yang dilewati ( sambil menyelam minum air, klelep, tapi tugas HS e kok ).
Tapi tidak semua karyawan ikut jalan-jalan, sebagian harus pelayanan. Kita bergantian setiap minggunya, kecuali yang tidak pernah piket ( yaitu sipenulis).
Sehabis jalan-jalan, kita makan-makan. Maksud hati pingin langsing, tapi kok malah melar ya....
Yang menyediakan makan juga giliran, pokoknya semangat gotong royong dan semangat berolahraga, siiip deh!

Read more

Pelepasan Karyawan Puskesmas Kemiri

Written by Puskesmas Kemiri 0 komentar Posted in:


Hari Sabtu, tanggal 6 Februari 2010, Puskesmas Kemiri mengadakan acara pelepasan karyawan Puskesmas Kemiri yang telah purna tugas dan yang beralih tugas ke tempat yang baru. Acara yang dimulai pada jam 11.30 tersebut juga menghadirkan Camat Kemiri, baik yang lama maupun yang baru. Selain itu juga para Kepala UPT se - Kecamatan Kemiri turut diundang.

Karyawan yang sudah purna tugas adalah :
1. Rukun Santoso
2. Untung
3. Nanik Kusuma Wardani
4. Sartumpo, Alm.

Sedangkan karyawan yang pindah ke tempat baru adalah :
1. dr. Purwanti
2. Rhesti Illahiyana

Read more

KLB Chikungunya

Written by Puskesmas Kemiri 6 komentar Posted in:

Beberapa bulan terakhir, Penyakit chikungunya mewabah di wilayah Puskesmas Kemiri. Desa - desa yang terjangkit justru desa di daerah pegunungan, yaitu Purbayan, Gunung Teges, Sokogelap, Wanurojo, Karangluas, Kaliglagah, dan Kapiteran .
Desa Purbayan adalah desa yang pertama kali melaporkan kejadian chikungunya. Ini berdasarkan laporan bidan desa Kaliglagah pada tanggal 13 Desember 2009, bahwa ada penderita yang diduga Chikungunya dengan keluhan panas tinggi, nyeri sendi sampai tidak bisa berjalan.
Berdasarkan konfirmasi puskesmas dengan bidan desa Purbayan pada tanggal 14 Desember 2009, memang benar ada beberapa penderita sakit dengan keluhan serupa sekitar 13 orang.
Selanjutnya pada hari selasa tanggal 15 Desember 2009, Tim Puskesmas Kemiri mengadakan pelacakan epidemiologi Chikungunya di Desa Purbayan. Sebanyak 8 orang karyawan Puskesmas Kemiri termasuk Bidan Desa Purbayan diberangkatkan ke Desa Purbayan, dan melakukan kegiatan penyelidikan dan penanggulangan penyakit Chikungunya.
Dari Penyelidikan yang dilakukan selama 2 hari, ditemukan 126 kasus yang diduga Chikungunya. Gejala yang dirasakan adalah panas tinggi, disertai nyeri hebat seluruh persendian yang menyebabkan penderita tak dapat berjalan.
Kegiatan yang telah dilakukan selama penyelidikan epidemiologi Chikungunya di desa Purbayan adalah :
1. Fogging resting
2. Penemuan penderita dan pengobatan gratis chikungunya
3. Pencarian breeding places
4. Penyuluhan
5. Pembagian Kelambu

Read more